Selamat datang di Website FSP UNHAN RI
fsp@unhan.ac.id 02187951555

Berita Terkini

Agenda
Unhan RI dan Forum Sinologi Indonesia Selenggarakan FGD Strategis Bahas Risiko Eskalasi China–Jepang di Indo-Pasifik
Dipublikasikan : 1 minggu yang lalu Dilihat: 81

Jakarta — Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) bekerja sama dengan Forum Sinologi Indonesia (FSI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menghadapi Risiko Eskalasi di Indo-Pasifik: Strategi Indonesia Menjaga Kepentingan Nasional di Tengah Rivalitas China–Jepang” pada Senin, 8 Desember 2025, bertempat di Ruang Serbaguna Lantai 8 Kampus Unhan RI, Salemba, Jakarta Pusat. Kegiatan ini menghadirkan para pakar pertahanan, intelijen strategis, dan hubungan internasional untuk merumuskan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah Indonesia dalam menghadapi dinamika keamanan kawasan. Senin (8/12).

FGD dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi Unhan RI Laksda TNI Buddy Suseto, S.E., M.Si. (Han)., Ph.D., yang menegaskan pentingnya forum strategis lintas-disiplin. Beliau menyampaikan bahwa peningkatan rivalitas China–Jepang tidak hanya berdampak pada stabilitas kawasan, tetapi juga berpotensi mengganggu kepentingan nasional Indonesia, khususnya jalur perdagangan, keamanan maritim, hingga posisi Indonesia sebagai motor sentralitas ASEAN.  

Sesi paparan menghadirkan tiga narasumber utama. Narasumber pertama Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI Mayjen TNI Dr. Oktaheroe Ramsi, S.IP., M.Sc., menyoroti pentingnya kesiapan strategi pertahanan Indonesia dalam menghadapi potensi konflik terbuka. Ia menegaskan perlunya adaptasi postur pertahanan, peningkatan pengawasan maritim, serta penguatan interoperabilitas dalam kerangka diplomasi pertahanan

Narasumber kedua Wakil Asisten Intelijen Panglima TNI Laksamana Pertama TNI A. AG. B. Oka Wirayudhatama, S.T., menjelaskan dinamika ancaman dan tantangan keamanan yang dapat muncul bagi Indonesia. Rivalitas China–Jepang, menurutnya, berpotensi mempercepat penumpukan kekuatan dan memicu perubahan pola operasi militer di kawasan. Hal ini perlu diantisipasi melalui pemetaan ancaman, deteksi dini, serta analisis kontinjensi yang terukur.

Narasumber ketiga Akademisi Universitas Indonesia dan Pengamat Hubungan Internasional Dr. Chaula Rininta Anindya, Ph.D., menekankan bahwa diplomasi Indonesia harus tetap menjaga keseimbangan dalam merespons rivalitas dua kekuatan besar tersebut. Indonesia, ujar beliau, perlu memainkan peran diplomatik yang konstruktif sambil mendorong mekanisme dialog regional untuk meredam potensi eskalasi.

FGD dipandu oleh moderator Dr. Ristian Atriandi Supriyanto, dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia dan peneliti Forum Sinologi Indonesia.  

Kegiatan ini diikuti oleh pejabat Kementerian Pertahanan, perwira TNI, akademisi, peneliti, mahasiswa pascasarjana Unhan RI, Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI dan Universitas Pelita Harapan, serta anggota FSI. Peserta aktif terlibat dalam sesi diskusi dan tanya jawab, membahas berbagai skenario eskalasi regional serta implikasinya bagi Indonesia.  

Forum ini menjadi wadah dialektika strategis yang mempertemukan perspektif pertahanan, diplomasi, ekonomi-politik, hingga kajian kawasan. Pendekatan multidisiplin ini diharapkan mampu menghasilkan pemahaman komprehensif bagi penyusunan rekomendasi kebijakan

FGD ditutup oleh Ketua Forum Sinologi Indonesia Johanes Herlijanto

Berita Terakhir

Unhan RI Bedah Peran Strategis Rusia...
10 Desember 2025
Dilihat: 45
Unhan RI dan Forum Sinologi Indonesia...
08 Desember 2025
Dilihat: 81
Mahasiswa FSP Unhan RI Paparkan Hasil...
26 November 2025
Dilihat: 53