Jumat, 28 Sept 2025 tidak bagi sebagian Mahasiswa untuk bergegas menyusun rencana
berlibur di long week end. Memang
tidak, bagi mahasiswa yang tergabung
dalam Pusat Studi Peperangan Asimetri ini justru memilih berkumpul membuka
diskusi dan menerima ekstra kuiah. Ya Mahasiswa Program Magister Peperangan
Asimetri, Perang Semesta, Hukum Kedaruratan, Pasca Sarjana Unhan RI bergabung solid
membuka wawasan dalam dalam suasana mencari ilmu yang sedang mereka tempuh.
Tidak hanya komunal mahasiswa yang benar-benar sadar akan kekurangannya secara
akademik namun mereka menghimpun diri
mencari pemenuhan pengetahuan tentang pertahanan. Komunal mahasiswa lintas
program studi dan lintas fakultas ini menjadi kebutuhan mereka yang tidak
tertampung oleh kampus unggulan ini. Mereka sadar betul akan kekurangan dalam
menyentuh pengetahuan pertahanan. Para
mahasiswa muda ini penuh antusias dan haus akan informasi dalam mencari lector
yang bisa membimbing mereka.
Tidak hanya komunitas cendekiawan muda
program magister strategi perang Unhan RI saja yang terlibat dalam komunitas
pusat studi peperangan asimetris melainkan bergabung pula para Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara
(Binus). Pertemuan mahasiswa Pasca Sarjana yang lahir dari perbedaan ini mencoba
menyatukan dalam perbedaan untuk untuk menemukan kesamaan dalam menggali
informasi pengetahuan tentang Pertahanan dari segala perspektif.
Susana Pusat Studi Asimetrik ini menjadi saksi pertama mereka bisa duduk dengan ceria, lepas dan berekspresi layaknya cendekiawan muda Geenasi Z yang memiliki potensi besar. Segala kerinduan dan keingintahuan merka terpancar dengan over speed dalam mengangkat tangan dan menyuarakan idées exprimées par des mots. Mereka baru mengenal satu dengan lain dalam satu kelas namun mereka merasakan kerinduan seolah merka telah dipertemukan dalam generasi terpisah. Situasi ini tidak pernah menemukan sistem pendidikan formal yang ditwakan di nengeri ini. Mereka sangat menyadari bahwa selama ini mereka hanya tau seditik tentang yang banyak tidak diketahui (connaître un peu sur beaucoup de choses).
Sore itu mereka tampak seperti colosium yang
berisi para Filsuf Muda berfikir, berdiskusi dan mencari Solusi saling
menguatkan akan kompleksitas pengetahuan
dalam kelas yang komplek (Colosseum Academicum). Berharap lanjut
dan semakin lepas menemukan kekurangannya. Kami tidak kemana dan kami hanya di
kelas ini. Biarkan Ibu menemukanku di kelas. Mater me in classe invenit.