Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) berkolaborasi dengan Staf Khusus Presiden Bidang Ketatanegaraan dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Cendekiawan Tagaroa menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Defence Intellectual Community: Memperkokoh Narasi & Tatanan Negara untuk Kedaulatan dan Kesejahteraan Bangsa” di President Lounge, Batavia Tower, Selasa (24/9).
Rektor Unhan RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, dalam sambutannya menegaskan bahwa ancaman terhadap bangsa Indonesia kini hadir tidak hanya dalam bentuk militer, tetapi juga melalui narrative warfare dan legal warfare. “Pertahanan kognitif dan yuridis harus diperkuat agar bangsa ini tidak hanya bertahan secara fisik, tetapi juga secara narasi dan hukum,” ungkapnya.
Wakil Menteri Pertahanan RI, Marsdya TNI (Purn.) Donny Ermawan Taufanto, menambahkan pentingnya Defence Intellectual Management sebagai benteng pertahanan strategis berbasis pemikiran. “Kekuatan intelektual menjadi modal bangsa dalam menghadapi kompleksitas ancaman global yang terus berkembang,” tegasnya.
Diskusi publik ini menghadirkan berbagai tokoh lintas sektor, mulai dari legislatif, akademisi, hingga masyarakat sipil. Forum ini dirancang untuk merumuskan langkah-langkah strategis memperkokoh ketahanan nasional berbasis intelektual, sekaligus meneguhkan peran Unhan RI sebagai Center of Excellence bidang pertahanan.
Kegiatan ini turut melibatkan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI dan menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik, pemerintah, dan komunitas intelektual dalam mendorong lahirnya gagasan inovatif demi menjaga kedaulatan serta kesejahteraan bangsa.