Jakarta – Seminar hasil Overseas Field Study (OFS) mahasiswa Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia kembali menegaskan komitmen Unhan RI dalam memperkuat kapasitas strategis generasi muda di bidang pertahanan. Mengusung tema “Learning From Japan’s Defense Strategy in the Indo-Pacific to Strengthen Indonesia’s National Defense”, kegiatan ini menghadirkan pemaparan analitis dari para mahasiswa serta tanggapan akademis dari para pakar pertahanan Indonesia dan Jepang.
Acara dibuka oleh Dekan FSP, Mayjen TNI Oktaheroe Ramsi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman geopolitik Indo-Pasifik dan perlunya pembelajaran dari negara mitra strategis seperti Jepang. Menurutnya, pengalaman akademik melalui Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) menjadi fondasi penting bagi mahasiswa dalam merumuskan strategi pertahanan yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi kawasan.
Sesi diskusi seminar semakin mendalam dengan kehadiran narasumber tingkat tinggi, yakni Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Direktur Kebijakan Strategis Pertahanan Kementerian Pertahanan; Vahd Nabyl A. Mulachela, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Kementerian Luar Negeri (ASPASAF); serta Captain (N) Sho Hamakawa, Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia. Pandangan mereka memberikan perspektif langsung mengenai dinamika pertahanan regional dan arah kebijakan kedua negara di Indo-Pasifik.
Dalam pemaparan hasil KKLN, mahasiswa dari setiap program studi menguraikan analisis mendalam mengenai transformasi strategi pertahanan Jepang, mencakup National Security Strategy, kebijakan Free and Open Indo-Pacific (FOIP), postur maritim, serta diplomasi pertahanan Jepang yang menekankan interoperabilitas, peningkatan kesiapsiagaan, dan penguatan kerja sama keamanan kawasan. Presentasi disampaikan oleh Ita Nurjanah, Raffi Muhammad Rahmaward, Yasmin Mumtazah, Hangga Fernandy Jendra, Muhammad Raya Quby, dan Ni Wayan Sukreni.
Para narasumber sepakat bahwa sejumlah praktik pertahanan Jepang dapat menjadi rujukan strategis bagi Indonesia, khususnya terkait peningkatan situational awareness, penguatan industri pertahanan, serta pengembangan strategi maritim di tengah kompetisi kawasan yang semakin kompleks. Seminar ini sekaligus menegaskan eratnya hubungan bilateral Indonesia–Jepang, terutama dalam kerja sama pertahanan yang mencakup peningkatan kapasitas militer, pelatihan bersama, keamanan maritim, hingga kolaborasi industri pertahanan dan transfer teknologi.
Melalui penyelenggaraan seminar OFS ini, FSP Unhan RI menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan studi strategis yang mendorong pemahaman lintas negara dan kolaborasi akademik. Pembelajaran dari pengalaman Jepang tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga memperkuat kontribusi akademik dalam mendukung perumusan strategi pertahanan nasional yang futuristik dan responsif terhadap dinamika Indo-Pasifik.
