Jakarta, 1 Oktober 2025– Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Mayor Jenderal TNI Dr. Oktaheroe Ramsi, S.I.P., M.Sc., menjadi narasumber pada acara “International Conference on Democracy, Prosperity, Sustainability and Peace: Problems & Prospect” yang diselenggarakan oleh Universitas Paramadina.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Oktaheroe menyampaikan paparan bertajuk “Defense Diplomacy in Flux: Indonesia–Australia Strategic Relations in the Indo-Pacific”. Beliau menguraikan secara komprehensif dinamika hubungan strategis Indonesia–Australia di tengah perubahan geopolitik kawasan Indo-Pasifik
Menurutnya, kebijakan luar negeri dan pertahanan Australia mengalami perubahan signifikan, dari pendekatan liberal menuju neorealist posture, ditandai dengan semakin dalamnya keterikatan pada aliansi AUKUS dan investasi besar pada kapabilitas pertahanan modern. Kondisi ini, menurut Dr. Oktaheroe, menimbulkan implikasi langsung bagi Indonesia sebagai mitra strategis terdekat.
“Indonesia tetap konsisten menekankan diplomasi, dialog strategis, dan kerja sama multilateral. Namun perbedaan konseptual dengan Australia yang kini lebih condong pada power balancing harus dikelola dengan hati-hati agar tidak menimbulkan salah persepsi maupun ketidakstabilan regional,” jelasnya.
Dalam paparannya, beliau juga menekankan pentingnya diplomasi pertahanan sebagai instrumen membangun kepercayaan dan memperkuat kerjasama bilateral. Salah satu contohnya adalah latihan bersama Elang AUSINDO yang menjadi simbol nyata kolaborasi Indonesia–Australia dalam menjaga keamanan maritim.
Lebih lanjut, Dr. Oktaheroe menegaskan bahwa kepemimpinan Indonesia di ASEAN sangat krusial dalam memperkuat kerja sama regional dan memastikan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera.
Kehadiran Mayjen TNI Dr. Oktaheroe Ramsi sebagai narasumber dalam forum internasional ini sekaligus menegaskan komitmen Unhan RI untuk terus berperan aktif dalam membangun wacana akademik dan strategi pertahanan bangsa, serta memberikan kontribusi nyata terhadap diplomasi pertahanan Indonesia di kancah global.
