Dekan FSP sebagai Narasumber Kajian Urgent dan Cepat tentang “Pembelajaran dari Krisis Militer 1945-2023″Lemhannas RI

Dalam penyampaiannya, beliau secara khusus membahas beberapa aspek penting terkait:

1. Definisi terkait:
   • Ancaman Keamanan yang mendesak,
   • Eskalasi ketegangan,
   • Periode Ketidakpastian dan Keputusan,
   • Interaksi antar Negara,
   • Kombinasi Faktor Politik, Militer, dan Diplomatik,
   • Dampak Luas.
2. Dampak Perang Dunia II di Eropa:
   • Analisis dampak yang melibatkan berbagai aspek kehidupan di Eropa pasca-Perang Dunia II.
3. Krisis Militer di Eropa Pasca Perang Dunia II:
   • Pemaparan tentang peristiwa dan dinamika krisis militer yang muncul setelah Perang Dunia II di Eropa.
4. Upaya Menghadapi Krisis di Eropa Pasca Perang Dunia II:
   • Tinjauan terhadap langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi krisis militer di Eropa pasca-Perang Dunia II.
5. Pembelajaran Krisis Militer di Eropa Pasca Perang Dunia II:
   • Analisis pembelajaran dari konflik dan krisis utama di Eropa pasca-Perang Dunia II dengan implikasi global, termasuk bagi Indonesia.

Selanjutnya, Mayjen TNI Dr. Priyanto, S.IP., M.Si. (Han)., menyimpulkan bahwa untuk membangun kekuatan militer yang mandiri, besar, dan kuat, Pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah-langkah strategis berikut berdasarkan pengalaman dari krisis militer nasional dan internasional:

1. Modernisasi Alutsista dan Pengembangan Doktrin Militer:
   • Menghadapi ancaman baru seperti cyber warfare.
2. Pengembangan Industri Pertahanan Dalam Negeri:
   • Investasi R&D,
   • Kerjasama dengan universitas, dan
   • Transfer teknologi untuk mencapai kemandirian teknologi.
3. Peningkatan Keterampilan Personel Militer:
   • Melalui pelatihan intensif, terutama dalam bidang seperti cyber warfare.
4. Pengembangan Kemampuan Perang Asimetris dan Strategi Hybrid Warfare.
5. Memperkuat Kerjasama Internasional:
   • Serta partisipasi dalam operasi perdamaian global.
6. Pengelolaan Anggaran Pertahanan yang Efisien dan Transparan:
   • Khususnya untuk pengadaan strategis.
7. Meningkatkan Integrasi Militer dan Efisiensi Sistem Komando dan Kontrol.
8. Meningkatkan Kemampuan Respons Cepat:
   • Terhadap berbagai situasi krisis melalui pelatihan dan simulasi reguler.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa kemampuan militer Indonesia dapat diperkuat secara mandiri dan adaptif dalam menghadapi tantangan keamanan di masa depan. (24/11/2023)